Mobil murah ramah Lingkungan atau Low Cost Green Car ( LCGC ) Agya dan Ayla sudah dipasarkan sejak tiga bulan lalu dan terbukti memiliki jumlah peminat yang cukup banyak, akan tetapi saat ini sudah ada opsi baru, hendak membeli mobil baru ataukah mobil bekasnya.
"Agya dan Ayla sudah ada di sini (pasar mobil bekas). Total, ada sekitar lima unit, tapi dalam tempo lima hari sudah laku," kata Herjanto Kosasih, Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat.
Kebanyakan alasan si pemilik jual mobil bekas lebih kepada pertimbangan pribadi, seperti butuh uang tunai dalam waktu cepat dan sebagainya.
Sebelumnya, dia sempat memprediksi mobil murah bakal membanjiri pasar mobil bekas lantaran pemiliknya kecewa, terutama mereka yang sebelumnya sudah memiliki mobil.
"Untuk konsumen pertama membeli mobil (first buyer) atau beralih dari motor ke mobil, mungkin biasa saja dan tidak berniat cepat menjualnya kembali. Tapi, yang sudah punya mobil, kemudian membeli mobil LCGC banyak kecewa karena di luar ekspektasi. Mereka pasti langsung menjualnya," kata Herjanto.
Kehadiran mobil LCGC yang kini hanya tersedia untuk tipe city car (lima penumpang) jadi alasan konsumen masih pikir-pikir membelinya. "Karena modelnya bukan MPV (Multi Purpose Vehicle) --kapasitas muat 7 penumpang. Konsumen kita karakternya butuh mobil yang bisa menampung cukup banyak barang serta penumpang," imbuhnya.
Daripada beli mobil murah, kata dia, konsumen justru memilih mobil bekas yang harganya tidak jauh berbeda, namun kapasitas mesin serta spek lebih tinggi. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil murah pada bulan lalu tercatat; Toyota Agya tembus 5.343 unit, Daihatsu Ayla sebanyak 4.929 unit, dan Honda Brio Satya mencapai 1.320 unit.